MOTIVASI KARIR MAHASISWA
PGSD FKIP
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Oleh :
Ahmad
Yasluh
ABSTRAK
Karakteristik mahasiswa PGSD FKIP Universitas Palangka Raya tidak menggambarkan input yang diharapkan. Sering kali peneliti
menemukan mahasiswa memiliki kemampuan dasar yang tidak standar, minat belajar yang rendah, sering tidak hadir
pada pertemuan tatap muka dengan dosen, mengejakan tugas ala kadarnya dan sebagainya.
Begitu pula setelah mereka dinyatakan lulus dan diwisuda. Sebagian lulusan
enggan menjalankan tugas sebagai guru,
dengan alasan penempatan jauh di pedalaman, atau di tempat terpencil. Penelitian ini akan menjawab pertanyaan” Bagaimana kecenderungan motivasi karir mahasiswa Program
S1 PGSD FIKP Universitas Palangka Raya angkatan tahun 2008/2009”
Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, digunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan tes
motivasi karir sebagai teknik pengumpulan data. Tes motivasi karir
dilakukan terhadap 135 orang
mahasiswa PGSD FKIP Universitas Palangka Raya
angkatan tahun 2008/2009, yang terdiri dati
49 orang dari UPP Induk, dan 43
orang dari UPP 1 dan 43 orang dari UPP 2. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan sampel total, mengingat jumlah populasi yang
relatif kecil.
Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa 41% (54 orang)
ternyata motivasi mereka terhadap 7 bidang karir yang diteliti rendah
dan 59% (79 orang) responden memiliki
motivasi karir yang tinggi. Responden yang memiliki motivasi karir yang relevan dengan profesi guru hanya 48 %
dari seluruh populasi.
.
Kata Kunci : Motivasi Karir
Pendahuluan
Upaya rekruitmen calon mahasiswa baru program S1
PGSD dilakukan melalui kerjasama lintas instansi terkait. Hal ini dilakukan
dalam rangka menjaga keseim-bangan antara kebutuhan tenaga guru di daerah dengan
kemampuan pemerintah mengangkat lulusan menjadi guru sekolah dasar dengan
status Pegawai negeri Sipil. Di samping itu untuk menjaga kualitas lulusan,
FKIP sebagai lembaga Pendidikan Tenaga kependidikan (LPTK) menyelenggarakan
seleksi secara ketat. Seleksi ini dimaksudkan untuk menjamin bahwa calon
mahasiswa yang akan mengikuti pendidikan pada program ini merupakan calon yang
cocok untuk dididik menjadi guru sekolah dasar. Yang menguasai dasar-dasar
keilmuan yang standard untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. Dengan
demikian setelah mendapatkan perlakuan yang memadai dalam proses pendidikan di
Program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar mereka diharapkan dapat menguasai
kompetensi keguruan yang menjadi syarat utama bagi seseorang untuk memangku
jabatan guru. Semakin baik kualitas input yang akan dididik di Program S1 PGSD, maka harapan untuk menghasilkan out put bermutu akan semakin
jelas.
Namun dari hasil pantauan peneliti,
karakteristik mahasiswa tidak meng-gambarkan input yang diharapkan. Masih terdapat
fenomena yang menunjukkan bahwa kualitas input mahasiswa Program S1 PGSD
tidak seperti yang diharapkan. Sering kali peneliti menemukan mahasiswa
memiliki kemam-puan dasar yang
tidak standar, minat belajar yang
rendah, sering tidak hadir pada pertemuan tatap muka dengan dosen, mengejakan
tugas ala kadarnya dan sebagainya. Begitu pula setelah mereka dinyatakan lulus
dan diwisuda. Sebagian lulusan enggan
menjalankan tugas sebagai guru, dengan alasan penempatan jauh di
pedalaman, atau di tempat terpencil.
Fenomena tersebut menimbulkan
pertanyaan-pertanyaan di benak peneliti. Sebenarnya apa motivasi utama yang
mendorong calon mahasiswa tersebut mengikuti pendidikan pada program S1 PGSD.
Benarkah mereka ingin menjadi guru
sekolah dasar. Apakah ada motivasi lain
yang mendorong mereka mengikuti pendidikan di program S1 PGSD. Bagaimana kecenderungan
motivasi karir mahasiswa Program S1 PGSD FKIP Universitas Palangka Raya. Apakah
pilihan mereka masuk program ini sudah sesuai dengan motivasi karirnya.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian
ini.
Penelitian ini akan menjawab pertanyaan” Bagaimana
kecenderungan motivasi karir mahasiswa Program S1 PGSD FIKP Universitas
Palangka Raya angkatan tahun 2008/2009”
Metode Penelitian
Untuk mencari jawaban atas pertanyaan tersebut, digunakan
metode penelitian deskriptif dengan menggunakan tes motivasi karir sebagai
teknik pengumpulan data. Tes motivasi karir dilakukan terhadap 135 orang mahasiswa PGSD FKIP
Universitas Palangka Raya angkatan tahun
2008/2009, yang terdiri dati 49 orang dari UPP Induk, 43 orang dari UPP 1, dan 43 orang dari UPP 2.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel total, mengingat jumlah
populasi yang relatif kecil.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 41% (54
orang) ternyata motivasi responden
terhadap 7 bidang karir yang diteliti rendah dan 59% (79 orang) responden memiliki motivasi karir yang tinggi,
seperti tergambar pada grafik di bawah ini.
Dari kelompok responden yang bermotivasi tinggi ini ternyata
dapat diklasifikasikan kembali menjadi sub kelompok yang memiliki pilihan karir
tunggal 30 orang atau 23% dari total responden yang memiliki tingkat motivasi
karir tinggi, sub kelompok yang memiliki pilihan karir ganda 18 orang atau 12% dari
total responden yang memiliki tingkat motivasi karir tinggi, dan yang memiliki
multi pilihan karir 31 orang atau 24%
dari total responden yang memiliki tingkat motivasi karir tinggi. Untuk
memperjelas uraian tersebut, peneliti paparkan dalam bentuk grafik sebagai
berikut.
Dari 30 responden yang memiliki pilihan karir tunggal,
yang pilihan karirnya relevan dengan
profesi guru (bidang sosial) sebanyak 19 orang (hanya 61 % dari jumlah respoden yang
memiliki pilihan karir tunggal). Frekuensi
tersebut sama dengan 14 % dari seluruh populasi. Dari 18 orang atau
12 % dari populasi yang tergolong memiliki motivasi pilihan karir ganda,
ternyata 78 % kelompok responden yang memiliki pilihan karir ganda (14 orang)
menunjukkan pilihan karir yang relevan dengan profesi guru. Frekuensi tersebut
sama dengan 11 % dari seluruh populasi.
Seluruh responden yang memiliki multi pilihan karir 31 orang (23 % dari total
populasi) menunjukkan kecenderungan memiliki motivasi karir yang sesuai
dengan jabatan guru. Jadi jumlah
responden yang memiliki motivasi tinggi di bidang karir yang relevan dengan
profesi guru (bidang social) adalah 48 % dari total populasi.
Kesimpulan dan saran
Dari hasil
pembahasan terhadap fakta-fakta hasil penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1.
Mahasiswa PGSD angkatan tahun 2008/2009 yang memiliki
motivasi tinggi terhadap karir sebagai guru hanya 48 % dari total populasi.
2.
Empat puluh satu persen tidak jelas arah motivasi karirnya,
dan sisanya (11 %) memiliki motivasi karir tinggi, namun tidak relevan dengan
karir sebagai guru.
Bertolak
dari temuan tersebut disarankan kepada Pimpinan Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan hendaknya mempertimbangkan penerapan
psikotes, khususnya item tes motivasi
karir, pada seleksi calon
mahasiswa baru, baik pada Program Studi PGSD maupun pada program studi yang lain di lingkungan
FKIP; mengaktifkan kembali lembaga
layanan konseling bagi mahasiswa, khususnya bagi mahasiswa FKIP Universitas Palangka Raya,
karena lembaga tersebut sangat membantu mahasiswa da-lam memecahkan
masalah-masalahnya. Termasuk di dalamnya masalah ketidakse-suaian pengambilan
jurusan dengan motivasi karirnya, menyelenggarakan workshop bagi dosen pengampu
mata kuliah Profesi Keguruan untuk memasukkan kegiatan pengembangan motivasi
karir di bidang keguruan ke dalam struktur silabi mata kuliah Profesi Keguruan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2002), Antara LSM, Rakyat Miskin dan “ Clean
Goverment”, Adil, Tabloit Berita Mingguan, No. 03 Tahun ke-71, 24 November
2002.
Barret, Jim, &
Geoff Williams, Tes Your Own Aptitude,
(Terjem. Tito Ananta Darwin-Rasyid), Gaya Media Pratama, Jakarta.
Dewa Ketut Sukardi, Drs, (1988), Bimbingan dan Konseling, Bina Aksara,
Jakarta.
Gnagney, William J.,
(1981), Motivating Classroom Discipline,
Macmillan Publishing Co. Inc., New York.
Munandir, Prof, DR.,
(1996), Program Bimbingan karir di
Sekolah, Proyek Pendidikan Tenaga Akademik, Direkktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Usman Effendi, Drs. E.
Dan Drs. Juhana S. Praja, (1985), Pengantar
Psikologi, Angkasa, Bandung.